PT Rukun Raharja Tbk (kode saham: RAJA) belakangan menjadi perhatian banyak investor. Popularitasnya semakin meningkat setelah anak usaha mereka, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2025.
Langkah strategis ini dinilai mampu memperkuat posisi RAJA di sektor energi dan menarik minat para pelaku pasar modal. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, mari kita bahas RAJA bergerak di bidang apa, siapa pemiliknya, hingga prospek kinerjanya.
RAJA Bergerak di Bidang Apa?
Awalnya berdiri pada tahun 1993 dengan fokus di sektor properti (real estate), PT Rukun Raharja Tbk mulai mengubah arah bisnis pada tahun 2010 ke sektor energi terintegrasi.
Saat ini, RAJA memiliki portofolio lengkap dari hulu hingga hilir, meliputi:
- Perdagangan dan Transportasi Gas
- Infrastruktur dan Utilitas Gas
- Pembangkit Listrik
- Investasi Hulu Migas
- Jasa Minyak dan Gas (O&M)
Kombinasi layanan tersebut membuat RAJA menjadi salah satu penyedia energi swasta terintegrasi terbesar di Indonesia.
Lihat juga artikel : Breaking News! Astra Beli Bank
Siapa Pemilik Saham RAJA?
Berdasarkan data kuartal III-2024, kepemilikan saham RAJA adalah sebagai berikut:
- Happy Hapsoro – Pemegang saham pengendali dengan kepemilikan langsung 28,51%.
- PT Sentosa Bersama Mitra – 35,23% (dimiliki oleh Happy Hapsoro).
- PT Basis Utama Prima – 11,9% (dimiliki oleh Happy Hapsoro).
- Masyarakat – 24,36%.
Dengan komposisi ini, Happy Hapsoro mengendalikan lebih dari setengah total saham RAJA, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kinerja dan Prospek Saham RAJA
Pergerakan harga saham RAJA dalam lima tahun terakhir terbilang fantastis. Per 16 Januari 2025, harganya melonjak +1.769% atau naik 17 kali lipat.
Pertumbuhan ini didukung kinerja keuangan yang solid:
- Pendapatan: dari US$ 99 juta (2020) menjadi US$ 204 juta (2023) → CAGR +27,3%.
- Laba Bersih: dari US$ 1 juta (2020) menjadi US$ 26 juta (2023) → CAGR +196%.
Kenaikan laba ini ditopang oleh:
- Bagi hasil dari akuisisi Blok Jabung.
- Penambahan pelanggan baru.
- Peningkatan volume penyaluran gas.
- Kenaikan pendapatan segmen Operation & Maintenance (O&M).
Sepanjang Januari–September 2024, RAJA membukukan pendapatan US$ 190 juta (+71% YoY) dan laba bersih US$ 19 juta (+58% YoY), menunjukkan tren positif yang konsisten.
Aksi Korporasi RAJA
Sejak tercatat di BEI pada Januari 2003, RAJA telah melakukan berbagai aksi korporasi, termasuk stock split (2016) dan pembagian dividen rutin.
Aksi terbaru adalah pembagian dividen tunai US$ 10 juta (~Rp 160 miliar) atau Rp 38 per saham pada 28 Juni 2024.
- Dividend Yield 2023: 2,76% (mengacu pada harga Rp 1.375 di cum date 6 Juni 2024).
Kesimpulan
Dengan fokus di sektor energi terintegrasi, kepemilikan mayoritas oleh investor besar seperti Happy Hapsoro, dan pertumbuhan kinerja yang konsisten, saham RAJA memiliki prospek menjanjikan di 2025.
Bagi investor, RAJA bisa menjadi pilihan menarik, terutama jika tren positif di sektor energi berlanjut. Namun, tetap penting melakukan analisis risiko sebelum membeli.