Pernah bertanya-tanya bagaimana cara trader memprediksi harga saham hanya dengan melihat grafik pergerakan harganya?
Jawabannya ada pada Technical Analysis atau Analisis Teknikal.
Apa Itu Analisis Teknikal?
Analisis teknikal saham adalah metode untuk mempelajari pergerakan harga saham dan volume perdagangan berdasarkan data historis di pasar modal.
Jika analisis fundamental digunakan investor untuk melihat kinerja perusahaan dalam jangka panjang, analisis teknikal lebih sering digunakan oleh trader untuk mengambil keputusan jangka pendek.
Trader biasanya melihat data harga saham di masa lalu untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Bedanya dengan investor, trader tidak menahan saham bertahun-tahun. Mereka bisa melakukan jual beli saham dalam hitungan bulan, minggu, bahkan harian.
Prinsip Dasar Analisis Teknikal
Trader percaya bahwa harga saham tidak bergerak secara acak. Ada pola tertentu yang bisa diulang di masa depan. Inilah yang menjadi dasar analisis teknikal.
1. Pergerakan Harga Cenderung Mengulang Pola yang Sama
Berdasarkan pengalaman, psikologi pasar saham membuat para pelaku pasar bereaksi serupa terhadap kondisi tertentu.
- Saat pasar naik (uptrend), banyak trader berani membeli walau harga sudah tinggi, sehingga harga naik lebih tinggi lagi.
- Saat pasar turun (downtrend), trader cenderung menjual cepat demi menghindari kerugian, membuat harga semakin jatuh.
Reaksi berulang ini membentuk pola yang sering terulang dari waktu ke waktu.
2. Pola Harga Terbentuk dari Aksi Berulang Trader
Trader sering bereaksi sama terhadap situasi pasar tertentu, sehingga terciptalah chart pattern atau pola grafik harga.
Misalnya, pola double top, head and shoulders, atau triangle pattern sering dianggap sebagai sinyal arah harga berikutnya.
Tokoh Terkenal dalam Analisis Teknikal
Analisis teknikal saham bukan hal baru. Banyak trader sukses menggunakannya, salah satunya adalah Jesse Livermore.
Jesse dikenal sebagai pelopor day trading dan mendapat julukan The Great Bear of Wall Street. Ia meraup keuntungan besar saat market crash 1907 dengan profit sekitar 3 juta dolar AS.
Bahkan di masa Great Depression 1929, ia kembali mencatatkan keuntungan fantastis hingga 100 juta dolar AS.
Kamu sudah baca artikel ini : Memahami Laporan Keuangan Secara Lengkap
Kesimpulan
Analisis teknikal adalah senjata utama trader untuk membaca pergerakan harga saham. Dengan mempelajari pola grafik dan volume perdagangan, trader bisa mengantisipasi arah pasar dan mengambil keputusan jual-beli lebih tepat.
Namun, seperti semua strategi investasi, analisis teknikal tidak menjamin 100% akurasi. Dibutuhkan latihan, manajemen risiko, dan disiplin agar trading saham menjadi lebih menguntungkan.